Sabtu, 30 Juli 2011

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika Indonesia

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Fisika Indonesia

(Indonesian Physics Student Association)

Visi

International Quality in Physics Education

Misi

Is to enhance the understanding and appreciation of physics through teaching

Program

HMPFI bertujuan :


  1. Mewujudkan cita-cita Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mempertahankan, mengamankan, serta mengamalkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
  2. Berperan aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya
  3. Berperan serta mengembangkan system dan pelaksanaan pendidikan nasional
  4. Mempertinggi kesadaran dan sikap Mahasiswa Pendidikan Fisika, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi guru di masa depan dan tenaga kependidikan lainnya
  5. Menjaga, memelihara, membela, serta meningkatkan harkat dan martabat Mahasiswa Fisika melalui peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi.



Fokus:

Inovasi, Riset dan Pengembangan Pendidikan Fisika 


PENDIDIKAN DI INDONESIA : MASALAH DAN SOLUSINYA

OLEH : M. SHIDDIQ AL-JAWI

Pendidikan yang sekuler materialis-tik ini memang bisa melahirkan orang pandai yang menguasai sains-teknologi melalui pendidikan umum yang diikuti-nya. Akan tetapi, pendidikan semacam itu terbukti gagal membentuk kepribadian peserta didik dan penguasaan tsaqafah Islam. 

Berapa banyak lulusan pendidikan umum yang tetap saja "buta agama" dan rapuh kepribadiannya? Sebaliknya, mereka yang belajar di lingkungan pendidikan agama memang menguasai tsaqafah Islam dan secara relatif sisi kepribadiannya ter-garap baik. Akan tetapi, di sisi lain, ia buta terhadap perkembangan sains dan teknologi. 

Akhirnya, sektor-sektor modern (industri manufaktur, perdagangan, dan jasa) diisi oleh orang-orang yang relatif awam terhadap agama karena orang-orang yang mengerti agama terkumpul di dunianya sendiri (madrasah, dosen/guru agama, Depag), tidak mampu terjun di sektor modern. 

Jadi, pendidikan sekuler memang bisa membikin orang pandai, tapi masalah integritas kepribadian atau perilaku, tidak ada jaminan sama sekali. Sistem pendidikan sekuler itu akan melahirkan insan pandai tapi buta atau lemah pemahaman agamanya. 

Lebih buruk lagi, yang dihasilkan adalah orang pandai tapi korup. Profesional tapi bejat moral. Ini adalah Output umum dari sistem pendidikan sekuler. 

Mari kita lihat contoh negara Amerika atau negara Barat lainnya. Ekonomi mereka memang maju, kehidupan publik-nya nyaman, sistem sosialnya nampak rapi. Kesadaran masyarakat terhadap peraturan publik tinggi. Tapi, perlu ingat bahwa agama ditinggalkan, gereja-gereja kosong. Agama dilindungi secara hukum tapi agama tidak boleh bersifat publik. 

Hari raya Idul Adha tidak boleh dirayakan di lapangan, azan tidak boleh pakai mikrofon. Pelajaran agama tidak saja absen di sekolah, tapi murid-murid khususnya Muslim tidak mudah melaksanakan sholat 5 waktu di sekolah. Kegiatan seks di kalangan anak sekolah bebas, asal tidak melanggar moral publik. 

Narkoba juga bebas asal untuk diri sendiri. Jadi dalam kehidupan publik kita tidak boleh melihat wajah agama. Sistem pendidikan yang material-sekularis-tik tersebut sebenarnya hanyalah merupakan bagian belaka dari sistem kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang juga sekuler.  Dalam sistem sekuler  aturan-aturan, pandangan, dan nilai-nilai Islam memang tidak pernah secara sengaja digunakan untuk menata berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Karena itu, di tengah-tengah sistem sekularis-tik ini lahirlah berbagai bentuk tatanan yang jauh dari nilai-nilai agama.

Tidak ada komentar: