Kamis, 06 September 2007

Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan Teknologi

Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan Teknologi

MODUL PENDIDIKAN LINGKUNGAN SOSBUD DAN TEKNO

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia dan kebudayaan adalah dua kata yang sepertinya bukan hal yang aneh ditelinga. Kata-kata itu sering didengar dari radio, televisi dari mulut kemulut dari koran-koran dari buku-buku sehingga karena seringnya mendengar dan membaca orang tidak lagi memikirkan maksudnya.
Sedikit sekali orang yang mengerti apa itu manusia, apa itu kebudayaan apa hubungannya apa pengaruhnya, apa manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari, dan pada akhirnya orang memandang kebudayaan itu sangat sempit.
Orang menganggap bahwa kebudayaan itu adalah kesenian, atau sesuatu yang hanya berbau seni.
Oleh karena itu hal diatas, maka kami disini mencoba membahasnya secara luas dan gamblang tentang manusia dan kebudayaan baik pengertian wujud, sistem, unsur-unsur, subsitansi, sifat-sifat dan segala hal tentang manusia dan kebudayaan.

1.2 Rumusan Masalah
Setelah menelaah isi buku pendidikan lingkungan sosial budaya dan teknologi, maka disini akan dibahas tentang beberapa hal yaitu :
a. Apakah pengertian kebudayaan ?
b. Apa saja wujud dari kebudayaan ?
c. Apa itu sistem budaya?
d. Apa saja unsur-unsur kebudayaan itu ?
e. Apa saja subtansi isi utama dari kebudayaan ?
f. Bagaimana sifat-sifat budaya itu?
g. Siapa pemilik kebudayaan itu?
h. Apakah kebudayan itu tetap, atau berubah?
i. Apakah hubungannya kebudayaan dengan pemenuhan kebutuhan manusia ?
j. Bagaimana cara memperoleh budaya?
k. Apa peranan manusia dalam kebudayaan?
l. Apakah dampaknya hasil kebudayaan terhadap lingkungan?
m. Bagaimana proses berkembangnya kebudayaan?
n. Adakah problem kebudayaan?

1.3 Sistematika Penulisan
Makalah ini hanya berupa rangkumana maka tidak selengkap makalah sebenarnya, makalah ini disusun terdiri atas:
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN MATERI
Berisi pengertian kebudayaan perwujudan kebudayaan substansi utama kebudayaan, sifat-sifat budaya, budaya budaya dimiliki bersama oleh suatu kelompok, kecenderungan bertahan dan berubahnya kebudayaan budaya dan pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Budaya diperoleh melalui belajar, manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan. Pengaruh budaya terhadap lingkungan proses dan perkembangan kebudayaan, problematika kebudayaan triangulasi individu, masyarakat dan kebudayaan.
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1 Pengertian Kebudayaan
Secara etimologi kebudayaan berasal dari beberapa bahasa, yang pertama berasal dari bahasa Sansakerta, buddayah budhi yang berarti budi atau akal dalam bahasa Inggris budaya berasal dari kata Culture, dalam bahasa Belanda berasala dari bahasa cultuur, dan dalam bahasa latin berasal dari kata colera, yang kemudian berkembang artinta menjadi segala daya dan aktifitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Menurut beberapa ahli kebudayaan itu dikemukakan sebagai berikut :
a. Menurut E.B Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain.
b. Menurut R. Linton kebudayaan dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur pendukungnya ditentukan oleh anggota masyarakat.
c. Menurut Kontjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
d. Menurut Selo Soemardjan dan Solaeman Soemardi kebudayaan adalah hasil karya rasa dan cipta manusia, kedua ahli ini berkesimpulan bahwa kebudayaan itu merupakan hasil usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani agar hasilnya dapat digunakan untuk keperluan masyarakat.
1. Kebudayaan (kebudayaan material) : Kemampuan manusia untuk menghasilkan benda
2. Rasa, (agama, ideologi, kebatinan kesenian ekspresi jiwa manusia, nilai social dan norma sosial).
3. Cipta merupakan kemapuan mental dan berfikir menghasilkan ilmu pengetahuan.
e. Menurut Herkovit: Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan manusia.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kebudayaan itu adalah segala daya upaya, karya cipta, karsa dan rasa manusia dalam mengolah alam untuk memenuhi kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani.
Kebudayaan mennyangkut seluruh aspek kehidupan manusia, material maupun non material, yang akan mengalami evosional atau perkembangan dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih kompleks.

2.2 Perwujudan Kebudayaan
Setelah dibanding-bandingkan digabung gabungkan beberapa pendapat para ahli seperti Talecot Parson, Al Kroeber, JJ Hogmann dan Kontjaraningrat, maka dapat disimpulkan bahwa wujud kebudayaan itu terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Kebudayaan berwujud ide-ide yang kompleks, gagasan, nilai-nilai, norma dan peraturan.
b. Kebudayaan berwujud suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari menusia dan masyarakat.
c. Kebudayaan berwujud benda-benda sebagai hasil karya manusia.
Dari penggolongan tadi maka kebudayaan dapat digolongkan menjadi :
a. Budaya yang bersifat abstrak
Budaya yang berasal dari pikiran manusia berbentuk ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan dan cita-cita.
b. Budaya yang bersifat konkret
Budaya bersifat konkret berpola dari tindakan atau perbuatan dan aktivitas manusia dalam masyarakat dan terlihat secara kasat mata.
Menurut Koentjaraningrat wujud budaya konkret dibagi menjadi tiga yaitu:
1. Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku tertentu dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (Paterns of Behavior) yaitu cara bertindak seluruh anggota suatu masyarakat yang mempunyai norma-norma dan kebudayaan yang sama.
2. Bahasa
Bahasa berfungsi sebagai alat berfikir dan alat berkomunikasi melalui bahasa kebudayaan suatu bangsa akan terbentuk dapat dibina, dikembangkan serta dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang.
Bahasa bermanfaat bagi manusia untuk menjelaskan ketidak mengertian manusia akan sesuatu hal. Dengan bahasa manusia dapat menambah pengetahuan, meperluas cakrawala pemikiran dan melanggengkan kebudayaan.

3. Materi
Materi merupakan hasil dari aktivitas, perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat. Bentuk materi ini berupa pakaian, alat-alat rumh tanngga, alat produksi, alat transportasi alat komunikasi :
Unsur-unsur budaya dapat diklasifikasikan sebagai barikut:
a. Items , unsur paling kecil dalam budaya
b. Traits, gabungan beberapa unsur terkecil
c. Kompleks budaya, gabungan dari items dan traits
d. Aktivitas budaya, gabungan beberapa kompleks budaya.

2.3 Sistem Budaya
Sistem social budaya adalah unsur-unsur sosial budaya yang saling berkaitan dengan yang lain secara teratur, sehingga tercipta tata kelakuan yang serasi bagi masyarakatnya.
Sistem Budaya merupakan komponen dari kebudayaan yang bersifat abstrak dan terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep, serta keyakinan, dengan demikian sistem kebudayaan merupakan bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa Indonesia disebut adat istiadat.
Sistem kebudayaan akan menghasilkan jenis-jenis kebudayaan yang berbeda, jenis kebudayaan dikelompokan menjadi 2 yaitu :
1. Kebudayaan Material
Berupa hasil cipta, karsa yang berwujud benda, barang, alat pengolahan alam seperti gedung, pabrik, jalan, dan rumah.
2. Kebudayaan Non Material
Hasil cipta karsa yang berwujud kebiasaan, adat istiadat, ilmu pengetahuan
kebudayaan non material antara lain :
a. Cara (usage)
b. Volkways (norma kelajiman/ kebiasaan)
c. Mores (norma tata kelakuan/ norma kesusilaan)
d. Norma adat istiadat (custom)
e. Norma hukum (laws)
f. Mode (fashion)

2.4 Unsur-unsur Kebudayaan
Pendapat beberapa dari unsur-unsur kebudayaan itu adalah sebagai berikut :
1. Menurut melville J. Herskovits, unsur kebudayaan terdiri dari :
a. Alat-alat teknologi
b. System ekonomi
c. Keluarga
d. Kekuasaan politik
2. Menurut Bronislaw Malinowski, unsur kebudayaan terdiri atas :
a. System norma-norma yang memungkinkan kerja sama antar anggota masyarakat agar menguasai alam sekelilingnya.
b. Organisasi ekonomi
c. Alat-alat dan lembaga –lembaga petugas-petugas untuk pendidikan.
d. Organisasi kekuatan
3. Menurut C. Kluckhon unsur kebudayaan adalah sebagai berikut :
a. Sytem religi
b. System pengetahuan
c. System mata pencaharian hidup
d. System peralatan hidup atau teknologi
e. Organisasi kemasyarakatan
f. Bahasa
g. Kesenian

2.5 Substansi (isi) Utama Kebudayaan
Substansi (isi) utama kebudayaan berupa :
1. Sistem pengetahuan
a. Alam sekitar
b. Alam flora didaerah tempat tinggal
c. Alam Fauna ditempat tinggal
d. Zat-zat bahan mentah dan benda-benada
e. Tubuh manusia
f. Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia
g. Ruang dan waktu
2. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan dicita-citakan dan dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.
Sesuatu dikatakan memiliki nilai apabila berguna dan berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetika), baik (nilai moral atau etis), religius (nilai agama)
3. Pandangan Hidup
Merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi masalah yang dihadapinya.
4. Kepercayaan
Pada dasarnya semua manusia memiliki naluri untuk menghambakan diri kepada yang maha tinggi yaitu dimensi lain diluar dan lingkungannya.
5. Persepsi
Suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkat kata-kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan persepsi terdiri dari :
a. Persepsi Sensorik (tanpa menggunakan alat indra)
b. Persepsi Telepatic (kekuatan mental individu)
c. Persepsi Clairoyonce (kemampuan melihat peristiwa atau kejadian ditempat lain jauh dari dirinya).
6. Etos kebudayaan
Etos atau jiwa kebudayaan berasal dari bahasa Inggris berarti watak khas.

2.6 Sifat-sifat Budaya
Sifat hakiki dari kebudayaan antara lain :
a. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.
b. Budaya telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang berrsangkutan
c. Budaya diperlakukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.
d. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan tindakan yang diijinkan
.
2.7 Budaya Dimiliki Bersama Oleh Suatu Kelompok
Antara budaya dan masyarakat tidak dapat dipisahkan satu sama lain, setiap masyarakat memiliki budaya dan setiap budaya pasti ada masyarakatnya. Masing-masing masyarakat memiliki budaya yang bersifat khas, yang hanya dimiliki oleh masyarakat tersebut.
Ciri khas ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. faktor Alam
Faktor alam lingkungan geografis, letak tata bumi, iklim dan faktor alam lainnya.
b. Faktor Kebiasaan
c. Faktor Kedaerahan
d. Palpisan Sosial

2.8 Kecendrungan Bertahan dan Berubah-Ubah Kebudayaan
Kebudayaan akan terus hidup bila masyarakatnya mau mempertahankan, kebudayaan akan musnah jika masyarakat tidak lagi menggunakannya.
Unsur-unsur penyebab kecendrungan bertahannya suatu budaya antara lain :
A. Unsur Idiologi
B. Unsur Kepercayaan (religi)
C. Unsur Seni
D. Unsur Bahasa
Sedangkan unsur-unsur kecendrungan perubahan budaya disebabkan antara lain:
a. Unsur Mata Pencaharian
Disebabkan karena :
1. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada
2. Sadar akan adanya kekurangan-kekurangan
3. Usaha-usaha menyesuaiakn diri dengan perubahan zaman
4. Meningkatnya kebudayaan
5. Adanya keinginan meningkatkan taraf hidup
6. Sikap terbuka pada hal-hal yang baru (inovatif)
b. Unsur Sistem teknologi
c. Unsur Pengetahuan

2.9 Budaya dan Pemenuhan Kebutuhan Hidup Manusia
Budaya membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia terdiri dari :
a. Kebutuhan biologis (organ tubuh)
1. Makan dan minum
2. Istirahat
3. Buang air besar dan kecil
4. perlindungan dan iklim dan cuaca
5. Pelepasan dorongan seksual
6. kesehatan yang baik

b. Kebutuhan sosial
Antara lain :
1. Kegiatan Bersama
2. Berkomunikasi dengan sesama
3. Keteraturan sosial dan kontrol sosial
4. Pendidikan

c. Kebutuhan Psikologis
1. Rileks atau santai
2. Kasih sayang
3. Kepuasan altruistik
4. Kehormatan
5. Kepuasaan ego

2.10 Budaya Diperoleh Melalui Belajar
Proses belajar kebudayaan oleh manusia sebagai anggota masyarakat dapat melalui
a. Proses Internalisasi
Proses Pengembangan potensi yang dimiliki manusia yang dipengaruhi baik lingkungan internal dari dalam diri manusia itu maupun eksternal yaitu dari luar diri manusia.
b. Proses Sosialisasi
Ada beberapa syarat untuk terjadinya proses sosialisasi bagi hidupnya kelak Individu harus mampu berkomunikasi (membaca, menulis, dan berbicara)
Pengendalian fungsi-fungsi organic harus dipelajari melalaui latihan-latihan mawas diri yang tepat
Individu harus dibiasakan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada pada masyarakat.
c. Proses Ekulturasi
Proses mempelajari dan menyesuaikan alam mpikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, system norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kehidupannya. Proses ini disebut juga dengan pembudayaan yang dalam bahasa inggris disebut Institutionalization.

2.11 Manusia Sebagai Pencipta dan Pengguna Kebudayaan
Manusia memiliki akal sehingga dengan akalnya manusia dapat memenuhi segala macam kebutuhan hidupnya, untuk memenuhi hidupnya manusia berkarya, berkarsa dan mencipta yang disebut kebudayaan. Jadai pada dasarnya manusia menciptakan kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karenanya manusia disebut sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan yang diciptakannya itu.
Kebudayaan memiliki peran sebagai berikut :
a. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
b. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain.
c. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia, termasuk memenuhi kebutuhan hidupnya
d. Pembeda manusia dan binatanag
e. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berperilaku dalam pergaulan
f. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat menetukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.
g. Sebagai modal dasar pembangunan.

2.12 Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Suatu Kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar, artinya orang lain dapat melihat kekhasan budaya suatu daerah/ kelompok. Dengan menganalisa pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan, seseorang dapat mengetahui mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan menghasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan :
1. Physical Environment, menunjuk pada lingkungan natural seperti, temperatur, curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora dan fauna.
2. Cultural Social Environment, meliputi aspek aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti norma-norma. Adat istiadat dan nilai-nilai.
3. Environment Orientation and Repsentation, mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungan.
4. Environmental Behavior and Process, meliputi bagaimana masyarakat menggunakann lingkungan dalam hubungan sosial.
5. Out Carries Product, meliputi hasil tindakan manusia (membangun rumah, komunitas kota, beserta usaha-usaha manusia dalam memodifikasi lingkungan fisik seperti budaya pertanian dan iklim)

2.13 Proses dan Perkembangan Kebudayaan
Dari waktu kewaktu kebudayaan berkembang seiring dengan majunya teknologi (sistem telekomunikasi) yang sangat berperan dalam kehidupan setiap manusia.
Perkembangan zaman mendorong terjadinya perubahan-perubahan disegala bidang, termasuk dalam hal kebudayaan.
Hal yang terpenting dala proses pengemangan kebudayaan adalah dengan adanya kontrol atau kendali terhadap perilaku reguler (yang tampak) yang ditampilkan oleh para penganut kebudayaan.

2.14 Problematika Kebudayaan
Beberapa problematika kebudayaan antara lain :
a. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan
b. Hambatan budaya karena perbedaan persepsi
c. Hambatan udaya karena faktor psikologi Kejiwaan)
d. Kurangnya Komunikasi atau masyarakat terasing
e. Sikap tradisioanlisme (berprasangka buruk pada hal yang baru)
f. Sikap Etnosentrisme (mengagung-agungkan budaya bangsanya sendiri dan menganggap rendah bangsa lain)
g. Perkembangan IPTEK ( yang disalahgunakan)
h. Cultural Shock (gagap budaya) tidak bisa menyesuaikan dengan budaya lain.

2.15 Tiap Individu, Masyarakat dan Kebudayaan.
Kerangka pemikiran triangulasi menunjukan keeratan hubungan antara individu, masyarakat dan kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Hubungan yang menunjukan keeratan antara individu, masyarakat adalah sekumpulan individu, tidak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan, dan tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadahnya.

BAB III
PENUTUP

Sebagai penutup dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa antara manusia dan kebudayaan adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, sesuatu yang kompleks, rumit, rawet.
Satu sama lain saling terkait, saling mempengaruhi karena manusia adalah pencipta dan sekaligus pengguna kebudayaan selagi manusia itu ada maka kebudayaanpun ada.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Ridwan Drs, M.Ed. Dra. Elly M. Setiadi, Msi, 2006 Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi (PLSBT). Bandung : UPI PRESS.


Rabu, 05 September 2007

Pendidikan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia.[2] Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.[3] Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau[4] dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[5] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. (Wikipedia)

Senin, 03 September 2007

Pendidikan Kewarganegaraan

“PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK SERTA PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA” (Ps 3 UU RI No 20 tahun 2003)

PENDIDIKAN NASIONAL BERTUJUAN :

“…UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN BAN BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI, DAN MENJADI WARGANEGARA YANG DEMOKRATIS DAN BERTANGGUNG JAWAB” ( Ps 3 UU RI No.20 Tahun 2003)

Minggu, 02 September 2007

Pendidikan Agama Islam

Islam (Arab: al-islām, الإسلام Tentang suara ini dengarkan : "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia,[1][2] menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.[3] Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).[4] Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan"[5][6], atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah. (Wikipedia)

Sabtu, 01 September 2007

Mata Kuliah Umum (MKU)

1. Pendidikan Agama Islam
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Pendidikan Bahasa Indonesia
4. Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan Teknologi
5. Pendidikan Jasmani dan Olahraga
6. Seminar Pendidikan Agama Islam
7. Kuliah Kerja Nyata