Selasa, 23 Desember 2008

Tulisan-tulisan Terbaru

Visi 2025
Fisika Bumi Siliwangi

Universitas Pendidikan Indonesia

1. Jurusan Pendidikan Fisika Terbaik, Se-Asia Tenggara

2. Jurusan Fisika Terbaik ke-4 di Indonesia

3. Membuka Jurusan Teknik Fisika

4. Mempunyai Gedung Mandiri

5. Membuka Program S2 dan S3

6. Fokus Inovasi, Riset dan Pengembangan

a. Pendidikan Fisika

*Pengembangan Pendidikan Fisika Untuk SMA & SMP

* Pengembangan Pendidikan Fisika & Sains Untuk SD

* Pusat Pelatihan Kompetisi Fisika

* Pusat Perhimpunan Guru Fisika Seluruh Indonesia
(Association of Physics Teacher)

b. Peminat Astro Fisika

c. Peminat Fisika Nanoteknologi Material

d. Peminat Fisika Nuklir

e. Peminat BioFisika Medis

f. Peminat Fisika Komputasi

g. Peminat GeoFisika Kebumian

h. Peminat EkonoFisika

i. Peminat Matematika Fisika




Koshiba, Nilai Merah Mendapat Nobel

ilmuan indonesia yang brilian

Oleh:

Angga Fuja Widiana


Sudah tidak bisa disangkal lagi, mutu pendidikan di Indonesia banyak dikeluhkan berbagai kalangan. Dari tahun ke tahun selalu fasilitas sarana dan pendanaan yang menjadi faktor kendala utama. Dan, ini tentu saja berakibat mutu lulusannya dipertanyakan. Kita mungkin sudah ketinggalan jauh di tingkat regional Asia Tenggara, terutama dari negara Singapura atau Malaysia.

Di tengah keterpurukan soal mutu dunia pendidikan kita, ternyata tidaklah sama dengan tingkat intelegensi manusia Indonesianya. Sejumlah orang Indonesia ternyata banyak yang berotak encer. Mereka bekerja di luar negeri seperti di Eropa, Amerika dan Jepang. Bahkan berhasil menduduki posisi penting.

Suhendra misalnya. Pria kelahiran Jakarta, 17 November 1975 itu, saat ini bekerja pada Badan Peneliti Jerman, BAM di Berlin. Alumnus Universitas Diponegoro Semarang itu berhasil bekerja sebagai peneliti di Jerman setelah meraih gelar doktor di sebuah univeritas teknik di Jerman. Uniknya, Suhendra yang ahli di bidang metal eksplosif itu membiayai kuliahnya dengan bekerja serabutan dan mengumpulkan botol bekas.

Jabatan yang diraih Andreas Raharso mungkin membuat kita berdecak kagum. Pria berusia 44 tahun itu saat ini menduduki pimpinan atau CEO pada sebuah lembaga riset global Hay Group yang berkantor di Singapura. Hay Group sendiri mempunyai jaringan di hampir belahan dunia dan berkantor pusat di Amerika. Klien dari Hay Group ini kebanyakan adalah para pimpinan dunia seperti Amerika serikat, Perancis dan Inggris. Jabatan yang diraih Andreas Raharso cukup fenomenal, karena merupakan satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki posisi puncak. Selama ini jabatan itu didominasi warga Amerika dan Eropa.

Satu lagi orang Indonesia yang berhasil menduduki posisi penting adalah Profesor Yow Pin Liem. Pria 49 tahun asal Cirebon, Jawa Barat itu adalah pimpinan dan pendiri sebuah perusahaan riset Pro Thera Biologisc di Rhode Island, Amerika Serikat. Di tempat riset Prof Yow ini sudah banyak berkontribusi melakukan penelitian terutama masalah pemahaman seputar molekul kanker dan anthrax.

Barangkali gelar akademis yang diraih Kent Sutanto ini tentulah langka. Pria kelahiran Surabaya 1951 silam itu meraih gelar doktor di Jepang. Tidak tanggung-tanggung gelar doktor yang diraih Kent di negeri sakura itu sebanyak empat gelar dari universitas yang bebeda. Saat ini Kent Sutanto mengajar di Universitas Waseda, kampus almamaternya. Selain itu Kent Sutanto juga sebagai dosen tamu di Universitas Venesia, Italia. Karena otaknya yang cemerlang, pria asal Surabaya yang sudah 35 tahun tinggal di Jepang itu mendapat kepercayaan pemerintah setempat duduk di MITI, semacam Departemen dan Perindustrian Jepang.

Menilik prestasi dan kegigihan orang-orang Indonesia ini memang tidak kalah bahkan setara dengan ilmuwan dunia. Walau kondisi pendidikan di tanah air dirasa masih belum kondusif mereka mampu menembus ruang dan waktu berkiprah cemerlang di tingkat internasional. Mereka mengaku masih betah mengabdi di mancanegara. Mereka belum berniat untuk berkiprah di tanah air, karena mereka trauma ilmu yang mereka raih dengan susah payah itu tidak mendapatkan penghargaan yang selayaknya.


Makna Hidup ditinjau dari sisi Termodinamika


Source :Bpk. Saeful karim

Written and edited by : Bambang Achdiyat

Manusia Lahir dengan pengharapan nol dalam dirinya. Ia tidak lahir dengan membawa uang, mobil, motor, atau pun jabatan. Ia lahir bersih dan suci. Seiring berjalannya waktu ia mulai terikat dengan mainan, makanan jajanan, TV, Playstation, lawan jenis, motor, mobil, uang, dan jabatan. Ia memiliki entropi (baca:ketidakteraturan) yang besar karena hidupnya yang tidak teratur, ia terikat oleh banyak hal. Hidup di bawah telunjuk bos, di bawah kuasa jabatan, dan potensi uang serta birahi terhadap lawan jenis.

Tingkatkan energi internalmu untuk berubah, hijrah menjadi manusia yang sesuai fitrahnya yaitu hamba, sehingga terputuslah setiap ikatan yang ada, yang bisa membuat dunia ini terasa sempit. Sebelum waktumu habis sempurna. Sebagaimana Kristal yang sempurna ia berada dalam T=0 Kelvin, dimana setiap atom tidak ada yang bergerak sehingga entropinya itu nol (ia berada dalam kepastian = tidak ada peluang lain).

Manusia awalnya berada di surga, kini kita semua sudah ada didunia, dan perjuangan kita harus bisa kembali ke kampung halaman kita. Walaupun perjalanan tidak akan selalu mulus, pasti ada yang mengganjal diperjalanan, sebagaimana yang diutarakan hukum ke-2 termodinamika bahwa tidak mungkin menciptakan mesin kalor yang effisiensinya 100%, karena pasti ada saja energi yang terbuang. Begitupun perjuangan kita, pasti ada saja terpelesetnya, pasti ada saja salahnya.

Tidak ada manusia yang 100 % bersih. Tapi tenang saja karena hukum termodinamika 1 menyatkan bahwa energi itu kekal, ia tidak bisa dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan, ia hanya bisa dirubah menjadi bentu energi yang lain. Setiap manusia muslim (yang dalam dirinya masih ada syahadat) akan kembali ke surga, walaupun mungkin diperjalanannya ia berbuat banyak salah. Mungkin beberapa saat bagi yang ada salah, ia dihukum dulu, untuk menjadikan ia mengalami siklus reversible (kembali kesemula = kembali pada fitrahnya = bersih dari dosa). Hanya memang semakin besar entropi manusia (baca: kekacauan hidupnya) maka siklus reversible yang harus ia jalani harus berlangsung secara kuasistatik (artinya berlangsung perlahan (maksudnya : berjalan lama sekali).

Intinya adalah, mari kita “NOL” kan entropi kita, bebasakan dari semua jabatan, harta, dan birahi. Semua itu selayaknya dimiliki karena memang merupakan anugrah dari tuhan tapi tidak selayaknya menjadikan kita budak jabatan, harta, dan birahi. Semua harus ada dibawah kontrol kita karena bagaimanapun kondisi kita, kita adalah tetap hamba-Nya, sebagaimana Ia menjadi tuhan kita, apa pun kondisi kita. Maka hidup kita akan lebih luas, ada atau tidak ada materi sama saja, karena semua sudah ada dalam jaminan-Nya.

Inilah yang dikatakan bahwa tidak ada sedih dan putus ada untuk mereka yang sudah berserah diri. Nikmati hidup yang hanya sekali dengan Iman. Karena disini tempat kita mengumpulkan bekal sehingga layak kembali ke kampung halaman. Semoga kita bertemu disana. Di kampung firdaus.

Selamat menjalankan siklus reversibel…

Saat cinta, Kerjakeras, dan Ilmu Pengetahuan diramu



From : Prof. Yohanes Surya P.hD

By :Bambang Achdiat

Marie Curie, ada tokoh yang tidak akan terlupakan di dunia ilmu pengetahuan apa pun bidang mereka. Perjalanan hidupnya menunjukan bahwa sari pati kelapa itu memang tidak gampang diperoleh. Pertama, kelapa di bacok dengan golok “Swbet!!” , kemudian jatuh ke tanah “blug!!! Kemudian kulitnya ditarik dengan logam yang tajam, Krrreetttt!!!,setelah itu batoknya dipukul dengan palu, “pltok!!! Apakah berhenti? Belum , sari pati masih belum bisa didapat dengan seperti itu, sekarang giliran dagingnya di suir dengan pisau, “Sreek… sreek… sreek!!!”, (ehm…. Pasti kalau daging kelapa bisa bicara dia akan menjerit kesakitan) sudah terpotong-potong, belum didapat juga itu sari pati.

Kemudian tiap potongannya diparut (digesekan dengan ujung logam yang runcing), “grek… grek…grek!!!” apakah sesuadahnya menjadi potongan yang kecil sudah berhenti berhenti? Belum juga, sekarang ia harus diperas dan dipelintir dengan tenga yang besar, “krrrreet …. Krrrreet!!!”. Setelah melewati perjalanan panjang dan menyakitkan itu barulah kita bisa mendapatkan sari pati kelapa. Memang tidak mudah, tapi Bisa!

Begitupun melihat kesuksesan , kadang kelakuan kita hanya sampai di mengagumi saja, ya! Kita hanya bilang, “wah.. hebat sekali dia,” sudah saja.

Dia adalah anak kelima dari lima bersaudara, kedua orang tuanya adalah guru, sehingga mereka tahu betul arti pendidikan bagi anak-anaknya. Dia termasuk anak yang pintar dan ayahnya sendiri yang pertama kali mengajarkannya fisika dan kimia. Betapa pun pintarnya wanita yang bernama lengkap Maria Slowdowska tetap saja saja untuk wanita Polandia saat itu tidak ada kesempatan untuk melanjutkan keperguruan tinggi.

Ternyata kehidupannya tidak bisa dipandang mulus. Pada usia 9 tahun kakaknya meninggal kemudian 2 tahun sesudah itu ibunya meninggal. Rupanya gadis ini memeiliki sebuah mimpi untuk bisa melanjutkan sekolah ke Pransis, Sorbone. Tapi ia tidak bisa ke sana karena keluarganya tidak memiliki uang untuk membiayainya. Ternyata benar bahwa”Limit itu tidak pernah nol, sekecil apa pun ia tidak pernah menghasilkan nol, selalu ada hasil sekecil apa pun” mimpinya beberapa tahun silam terjawab dari jalan yang tidak diduga.

Kakaknya menikah dengan seorang Doktor dari Prancis, kemudian dia diundang ke Prancis, dan akhirnya benih telah bertunas, ia mulai belajar di Sorbone. Kekuatan mimpinya yang ia tunjukan dengan kerja keras telah melahap habis semua kesulitannya untuk menguasai bahasa prancis, Ia pun lulus dari jurusan fisika sebagai lulusan terbaik dan 1 tahun kemudian ia lulus dari jurusan matematika sebagai lulusan kedua terbaik. Wow!!! Amazing. Terdiamnya ia selama 6 tahun tidak membuatnya berubah pikiran untuk merubah mimpinya. Kesibukannya di Sorbone akhirnya mempertemukan dia dengan seorang pangeran cintanya “Piere Mercurie” mereka akhirnya menikah, dengan diawali minat besar yang sama dalam ilmu pengetahuan.


Suatu ketika piere dan mercurie mengikuti sejenis pertemuan para ilmuan dan disitu banyak para peneliti yang mengutarakan berbagai penemuan dan inovasinya. Tibalah saat Becqurel mempublikasikan karyanya mengenai radioaktivitas (unsure uranium). Tapi para ilmuan waktu itu tidak ada yang tertarik pada apa yang diutarakannya, kecuali Marie yang cukup tertarik akan hal itu. Mulailah ia melakukan penelitian mengenai radioaktivitas, dan menjadikan penelitian ini sebagai bahan tesis doktoralnya. ia tekun dan menikmati penelitiannya. Melihat keasikan istrinya, Piere turun untuk membantu penelitian itu dalam sebuah gudang besar yang tidak terpakai. Ia pun sampai melepaskan penelitian yang sedang ia fokusi yaitu Kristal dan simetri semesta.

Dari penelitian itu ditemukanlah 2 unsur yang ternyata lebih aktif dari uranium (polonium dan Radium) Polonium karena memang itu asal negara Marie (Polandia). Tesisnya dari penelitian ini akhirnya menjadi tesis terbaik yang pernah disumbangkan bagi dunia ilmu pengetahuan. Setelah itu akhirnya, mereka berdua mulai sakit-sakitan, mereka belum sadar bahwa radiasi dari unsur aktif itu sangat berbahaya bagi kesehatan karena memang belum ada penelitian akan hal itu masa itu. Sampai tangan mereka terkena luka bakar karena radiasi ini. tapi kabar gembira datang tahun itu (1905), bahwa mereka berdua mendapatkan hadiah nobel untuk radiaoaktivitasnya. Karena prestasi ini masyarakat menjadi hormat pada mereka.


1 tahun setelah itu tiba masa duka untuk Marie, Piere meninggal karena tertabrak kereta kuda, dan kemudian ia mendapat undangan untuk dinobatkan menjadi pemenang nobel untuk bidang kimia karena penemuannya untuk polonium dan radium, dan satu berita besar lagi bahwa ia dituduh telah menjadi orang ketiga yang merusak perkawinan rekan kerjanya, Paul Lavengin. Banyak orang yang tidak menerima hal ini, mereka merasa penghargaan itu tidak pantas diberikan untuk penelitian yang sama.

Surat kabar yang tadinya memuja-muja karena prestasinya dalam fisika, kini mulai menghujatnya, orang-orang mulai menggosipkannya dan meminta dia untuk menolak hadiah nobel, sampai rumahnya dilempari, dan diminta untuk kembali ke negaranya. Dalam segala keterpurukannya ia masih mampu mengumpulkan tenaga dan kembali melawan dengan memaksa surat kabar yang menghujatnya meminta maaf karena berita jelak itu tidak bisa dibuktikan.

Akhirnya ia datang pada acara penganugrahan nobel dan dinobatkan sebagai satu-satunya wanita yang mendapatkan 2 nobel (fisika dan kimia), selain itu ternyata dia adalah wanita pertama yang menerima nobel, wanita pertama yang menjadi dosen di Sorbone, dan professor pertama di Sorbone. Kembalilah masyarakat mengagumi dan hormat pada Marie. Sayang ia tidak sempat melihat anak pertamanya yang juga mampu mendapatkan nobel, karena 1 tahun sebelumnya ia meninggal karena leukemia yang dikarenakan radiasi yang terlalu banyak. Dan ia dimakamkan disebuah tempat terhormat di Prancis dan sebagai wanita pertama yang dimakamkan disana, kubah raksasa Pantheon.

Sorbone, nama yang mungkin hampir semua orang Indoneisa tahu. Karena demam Laskar pelangi dan Sang pemimpi pun dibayang-bayangi universitas di Paris ini. Apakah Anda beberapa orang yang akan menjadi bagian mereka yang memiliki sejarah dengan Sorbone?

Wallohulam Bissawab!

Tidak ada komentar: