I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, PENELITIAN
II. DASAR-DASAR PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN
III.01 Pendahuluan
III.02 Penelitian Historis
III.03 Penelitian Deskriptif
III.04 Penelitian Perkembangan
III.05 Penelitian Korelasional
III.06 Penelitian Eksperimental
III.07 Penelitian Tindakan
IV. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
SESSION 1
IV.01 Pemilihan Tema, Topik dan Judul Penelitian
IV.02 Identifikasi Kebutuhan Obyektif Penelitian
IV.03 Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
SESSION 2
IV.04 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
IV.05 Studi Pustaka/Telaah Teori
IV.06 Perumusan Hipotesis
SESSION 3
IV.07 Identifikasi Variabel dan Data Penelitian
IV.08 Pemilihan Alat Pengumpulan Data
IV.09 Perancangan Pengolahan Data
SESSION 4
IV.10 Metode Pengumpulan Data
SESSION 5
IV.11 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian (Sampling)
SESSION 6
IV.12 Pengolahan dan Analisis data
IV.13 Penarikan Kesimpulan
IV.14 Pelaporan
V. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI (SUPLEMEN)
DAFTAR PUSTAKA
1. Marzuki, 1989, Metodolgi Riset, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
2. Nazir, 1988, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
3. Singarimbun, M dan S. Efendi, 1989, Metode Penelitian Survei, Penerbit LP3ES, Jakarta.
4. Suryabrata, S., 1992, Metodologi Penelitian, CV Rajawali, Jakarta,
5. Sutrisno Hadi, 1976, Metodologi Riset, Jilid 1 dan 3, Andi Offset, Yogyakarta.
6. Wasito, H., 1992, Pengantar Metodologi Penelitian, Gramedia, Jakarta.
7. Dian Retno S, Ngatindriatun, 1996, Metodologi Penelitian, STMIK Dian Nuswantoro, Semarang.
8. Petunjuk Pengelolaan Penelitian di Dirjen DIKTI, 1994, Dikti, Jakarta.
9. Bambang Sudarmoyo, Landasan Metodologi Penelitian, Bahan Penataran Metodologi Penelitian,-.
Pengertian Metodologi Penelitian:
Ilmu : Suatu pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi
Penelitian : Suatu penyelidikan yang hati-hati serta teratur dan terus menerus untuk memecahkan suatu masalah.
Hubungan Ilmu dan Penelitian:
Penelitian adalah proses, sedangkan hasilnya adalah ilmu.
Kebenaran : Umumnya suatu kebenaran ilmiah dapat diterima karena ada 3 alasan:
1. Adanya koheran/Konsisten : Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut koheran/konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Mis. Ayam akan mati.
2. Adanya koresponden: suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan tersebut berhubungan atau mempunyai koresponden dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Mis. Ibu kota RI adalah Jakarta.
3. Pragmatis: Pernyataan dipercayai benar karena pernyataan tersebut mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis. Suatu pernyataan atau suatu kesimpulan dianggap benar jika pernyataan tersebut mempunyai sifat pragmatis dalam kehidupan sehari-hari.
Kebenaran Non Ilmiah: Tidak selamanya penemuan kebenaran diperoleh secara ilmiah, kadangkala kebenaran dapat ditemukan melalui proses non ilmiah seperti:
a. Penemuan kebenaran secara kebetulan
b. Penemuan kebenaran secara akal sehat
c. Penemuan kebenaran melalui wahyu
d. Penemuan kebenaran secara intuitif
e. Penemuan kebenaran secara trial dan error
f. Penemuan kebenaran melalui spekulasi
g. Penemuan kebenaran karena kewibawaan
Rummel menggolong –golongkan taraf-taraf perkembangan metodologi Research dalam 4 periode antara lain:
1. Periode Trial and Error : orang berusaha mencoba dan mencoba lagi sampai diperoleh suatu pemecahan yang memuaskan.
2. Periode Authority and tradition: Pendapat para pemimpin dijadikan doktrin yang harus diikuti tanpa sesuatu kritik, the master always says the truth, meskipun belum tentu pendapat itu benar.
3. Periode Speculation and Argumentation. Diskusi dan debat diadakan untuk mencari akal dan ketangkasan. Benar kalau dapat diterima oleh akal.
4. Periode Hypothesis and Experimentation: Semua peristiwa dalam alam ini dikuasai oleh tata-tata dan mengikuti pola-pola tertentu. Orang berusaha mencari rangkaian tata untuk menerangkan sesuatu kejadian.
Bagi Penyelidik diperlukan syarat-syarat sbb:
a. Kompoten, secara teknis menguasai dan mampu menyelenggarakan riset ilmiah
b. Objektif, tidak mencapur adukkan pendapat sendiri dengan kenyataan.
c. Jujur, tidak memasukkan keinginan-keinginan sendiri kedalam fakta
d. Factual, hanya bekerja jika ada fakta
e. Terbuka, bersedia memberikan bukti atau memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menguji kebenaran proses dan atau hasil peneyelidikannya.
Tugas-Tugas Ilmu Pengetahuan
Pertama: adalah dorongan ingin tahu (curiosity) yang dimiliki oleh semua manusia normal
Keuda adalah keinginan praktis dari pengetahuan yang diperoleh dari perenungan dan penyelidikan-penyelidikan
Dalam terminology ilmiah tugas-tugas ilmu pengetahuan sbb:
1. Tugas Exsplantif/tugas mengadakan Explanation (tugas menerangkan gejala-gejala alam). Tujuan pokok dari penyelidikan-penyelidikan ilmiah tidak semata-mata untuk melukiskan (menggandakan deskripsi) gejala-gejala melainkan juga menyediakan keterangan-keterangan tentang gejala-gejala itu.
2. Tugas Prediktif/tugas mengadakan prediction (tugas meramal kejadian-kejadian alam dimasa depan)
3. Tugas Kontrol atau tugas mengadakan Kontrol (Tugas mengendalikan peristiwa-peristiwa yang bakal datang) Ilmu pengetahuan tidak hanya bertugas membeberkan kejadian-kejadian dan menyediakan hokum atau dalil untuk meramalkan kejadian-kejadian dimasa depan, tetapi juga bertugas mengontrol kejadian-kejadian yang makin banyak jumlahnya, yang dimaksud dengan mengontrol atau mengendalikan adalah mempermainkan kondisi-kondisi untuk menimbulkan kejadian-kejadian yang diinginkan.
Jenis-Jenis Penelitian:
1. Penggolongan menurut bidangnya : Riset Ekonomi, Riset Teknik
2. Penggolongan menurut tempatnya: Riset Kepustakaan
3. Penggolongan menurut pemakaiannya
J Pure Research/Basic Research adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Hasil dari pengetahuan murni adalah pengetahuan umum dan pengertian tentang alam serta hokum-hukumnya.
J Applied Research/Protical Research adalah penyeledikian yang hati-hati, sistematis dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu.
4. Penggolongan menurut tujuan umumnya Research Exploratif, Research Developmental dan Research Veririkatif.
5. Penggolongan menurut tarafnya: Research Deskriptif dan Research Inferensial.
J Research Deskriptif, dimana pada taraf ini orang hanya semata-mata melukiskan keadaan objek, atau peristiwa tanpa suatu maksud untuk mengambil kesimpulan-kesimpulan yang berlaku secara umum.
J Research Inferensial, diamana pada taraf ini orang tidak hanya berhenti pada taraf melukiskan melainkan dengan keyakinan tertentu mengambil kesimpulan-kesimpulan umum dari bahan-bahan tentang objek persoalannya.
Ada 9 Kriteria atau Ciri-Ciri Penelitian sbb:
1. Penelitian harus berkisar disekeliling masalah yang ingin dipecahkan
2. Penelitian sedikit-sedikitnya harus mengandung unsure originalitas. Originalitas peneliti harus mempunyai daya khayal ilmiah dan harus kreatif. Peneliti harus berlian mempunyai inisiatif yang berencana serta harus subur dengan ide-ide yang rasional dan menghindarkan ciplakan.
3. Penelitian harus didasarkan pada pandangan “Ingin tahun”
4. Penelitian harus dilakukan dengan pandangan terbuka
5. Penelitian harus berdasarkan pada asumsi bahwa suatu fenomena mempunyai hokum dan pengaturan.
6. Penelitian berkehendak untuk menemukan gerealisasi atau dalil
7. Penelitian merupakan studi tentang sebab akibat
8. Penelitian harus menggunakan pengukuran yang akurat
9. Penelitian harus menggunakan teknik yang secara sadar diketahui